Rabu, 18 Maret 2015

KEBEBASAN BERPENDAPAT

Dilema yang sering muncul di Negara Demokrasi

Mengabaikan kebutuhan negara yang sebenarnya demokrasi menjadi PERISAI hanya untuk beberapa orang, fungsional pemerintahan sebenarnya tahu apa yang akan terjadi di Negara Demokrasi.

Ketidak dewasaan dalam berlembaga akan muncul mengatas namakan DEMOKRASI secara gamblang kita menjelaskan ke publik international kalo Negara kita masih butuh di JAJAH.

Tak terhitung lagi janji politik yang bergumam di sepenjuru antero Negara ini, dan prestasi yang muncul dari anak Negeri menjadi ulasan singkat di setiap media publikasi.

Memang kita telah sadar kalau Si Pengatur Negara (Belum jelas menurut saya) telah merumuskan banyak formula agar informasi yang kita miliki hanya berasal dari mereka, hasilnya sangat jelas sebuah tameng yang kokoh mereka sebut itu KESTABILAN NEGARA.

Boleh dikatakan saya lebih sepakat kalau Negara tidak butuh kebebasan berpendapat sebesar - besarnya. kita tidak butuh Demokrasi yang dipermainkan. Jika kebenaran menjadi sesuatu yang bias maka tidak ada kebenaran yang terjadi, yang ada hanya ALASAN untuk membenar - benarkan sesuatu.
 
Abu Said al-Khudri meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda : “ Sesiapa yang melihat kemungkaran hendaklah ia mencegahnya dengan tangan. Jika tidak mampu maka ubahlah dengan lisan. Jika tidak mampu juga maka cegahlah dengan hati di mana demikian itu (tanda) selemah-lemah iman” (HR Muslim)