Selasa, 09 November 2010

FOSIL

Defenisi

Fosil (dari bahasa latin fossus, yang berarti “telah digali”) adalah sisa-sisa hewan, tanaman atau organisme lain dari masal lalu. Totalitas fosil, baik yang ditemukan dan belum, dan penempatan mereka dalam formasi batu fossiliferus (mengandung fosil) dan lapisan sedimen dikenal sebagai catatan fosil. Studi fosil pada waktu geologis, bagaimana terbentuknya, dan hubungan evolusioner antar taksa (filogeni) adalah fungsi terpenting dari sains paleontologi.

secara singkat definisi dari fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
  1. Sisa-sisa organisme.
  2. Terawetkan secara alamiah.
  3. Pada umumnya padat/kompak/keras.
  4. Berumur lebih dari 11.000 tahun.
Pemfosilan/Fosilisasi

Fosilisasi merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Terdapat beberapa syarat terjadinya pemfosilan yaitu antara lain:
  1. Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras
  2. Mengalami pengawetan
  3. Terbebas dari bakteri pembusuk
  4. Terjadi secara alamiah
  5. Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit
  6. Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.
Tipe dan Jenis Fosil

  • Tipe Fosil dari Organismenya sendiri
  • Tipe Fosil dari aktifitas organisme
    Fosil Tertua


     Fosil tertua di dunia adalah fosil stromatolit yang terdiri dari batu yang dibentuk dari lapisan pada lapisan sedimen dan lainnya. Berdasarkan studi stromatolit (khususnya bakteri biru-hijau) pertumbuhan struktur fosil stromatolit dimediasi secara biogenetis oleh tikar mikroorganisme lewat penjebakannya dalam sedimen. Walau demikian, mekanisme abiotik pertumbuhan stromatolit juga diketahui, membawa pada debat ilmiah hingga satu dekade mengenai biogenesis beberapa formasi tertentu, khussunya yang berasal dari eon archaean tengah hingga bawah.

    Ibnu sina dari persia termasuk ilmuan pertama yang menjelaskan mengenai fosil pada tahun 1027 dalam buku penyembuhannya. Aristoteles sebelumnya mengatakan dalam bentuk ekshalasi uap, yang dimodifikasi oleh ibnu sina dalam teori fluida yang membeku (succus lapidificatus), yang di ambil oleh Albert of Saxony di abad ke 14 dan diterima dalam beberapa bentuk oelh sebagian besar naturalis abad ke 16. ibnu sina memberikan penjelasan mengenai asal usul fosil sebagai pembekuan hewan dan tanaman sebagai berikut:

    “Bila apa yang dikatakan sebagai pembekuan hewan dan tanaman itu benar, penyebab fenomena ini adalah mineralisasi dan pembekuan kuat yang muncul dalam titik batuan tertentu atau memancar mendadak dari bumi saat gempa dan membekukan apapun yang berkontak dengan nya. Sebagai fakta, pembekuan tanaman dan hewan tidak lebih aneh dari perubahan fase air.

    Pandangan modern

    “Catatan fosil adalah epik evolusioner kehidupan yang mengungkap kondisi lingkungan dan potensi genetis lebih dari 4 miliar tahun yang berinteraksi lewat seleksi alam.” Iklim, tektonik, atmosfer, samudera dan bencana periodik di bumi memicu tekanan selektif utama pada semua organisme, yang mereka teradaptasi untuk, atau mereka lenyap dengan atau tanpa meninggalkan keturunan. Paleontologi modern telah menyatu dengan biologi evolusioner untuk mengungkapkan pohon kehidupan, yang tak dapat dihindarkan membawa mundur dalam waktu ke kehidupan mikroskopis prakambria disaat struktur dan fungsi sel berevolusi. Masa dalam bumi proterozoikum dan lebih dalam ke arhaean adalah hanya “dapat diungkap lewat fosil mikroskopis dan sinyal kimia lemah.” Biolog molekuler, memakai filogenetika, dapat membandingkan asam amino protein atau homologi barisan nukeotida untuk menyusun taksonomi dan jarak evolusioner antar organisme, namun dengan keyakinan statistik terbatas. Studi fosil, disisi lain, dapat lebih spesifik menentukan kapan dan dalam pencabangan apa organisme itu muncul pada pohon evolusi. Filogenetika dan paleontologi modern bekerja sama dalam klarifikasi sains pada penampakan kehidupan dan evolusinya di bumi.

    Tipe fosil
    1. Permineralisasi : Ruang kosong dalam organisme terisi dengan air tanah kaya mineral yang membatu.
    2. Cetakan kosong atau penuh: Cetakan kosong bila mahluk hidup itu telah hancur tapi cetakan tubuhnya masih ada di batuan.
    3. Penggantian dan rekristalisasi : Penggantian terjadi saat cangkang, tulang atau jaringan lain digantikan dengan mineral lain. Sebuah cangkang dikatakan rekristalisasi bila mineral kerangka asli masih ada namun dalam bentuk kristal berbeda, misalnya dari aragonit menjadi kalsit.
    4. Fosil kompresi: Fosil yang diperoleh dari hasil reduksi kimia molekul organik rumit yang menyusun jaringan organisme. Contohnya fosil pakis.
    5. Bioimmurasi: Organisme berangka menimpa atau tertimpa organisme lain dalam satu batuan.

    Fosil jejak adalah sisa-sisa jalan, sarang, bioerosi, telur atau cangkang telur, galian, kotoran tipe lain yang mencirikan keberadaan mahluk hidup. Kotoran yang memfosil, disebut koprolit, dapat menjelaskan mengenai perilaku konsumsi hewan dan berarti sangat penting.

    + komentar + 1 komentar

    24 Desember 2012 pukul 04.54

    Ternyata Devinisi Fosil Macem-macem Ya. Salam Kenal.

    Terimakasih Bahrudin atas Komentarnya di FOSIL
    Posting Komentar